Semarang, Idola 92,6 FM – Meskipun berada di Pulau Jawa dan di wilayah Jawa Tengah, namun masih ada daerah yang tidak bisa terjangkau layanan perbankan. Terutama, dalam hal penyediaan uang kartal.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Soekowardojo mengatakan di dalam menyalurkan uang kartal dari Bank Indonesia, pihaknya menggandeng sejumlah perbankan yang memang memiliki kantor layanan hingga ke wilayah kecamatan dan perdesaan. Sebab, kantor Bank Indonesia tidak memiliki jaringan cabang ke wilayah pelosok di seluruh Jateng.
Oleh karena itu, jelas Soekowardojo, pihaknya menggandeng sejumlah perbankan yang memiliki akses kantor cabang di wilayah pelosok. Terutama untuk di Kabupaten Blora, Wonosobo dan Kebumen yang memang jauh aksesnya mendapatkan layanan perbankan penyediaan uang kartal.
Soekowardojo menjelaskan, dalam rangka memenuhi kebutuhan uang kartal layak edar di tengah masyarakat itu pihaknya menggandeng Bank Mandiri, BRI, BNI dan BPD Jateng. Dengan demikian, layanan penyediaan uang kartal kepada masyarakat bisa dilakukan secara prima.
“Masih ada beberapa daerah yang agak jauh dari kota, padahal itu di Jawa dan di Jawa Tengah. Misalkan di Blora, Wonosobo dan Kebumen. Untuk daerah-daerah itu memang pelayanan perbankannya, khusus di penyediaan uang kartal agak kurang intens dibanding dari daerah lain. Oleh karena itu, Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan yang kita sebut BI Jangkau. Mengingat kita tidak punya jangkauan kantor di sana, sehingga kita harus kerja sama dengan rekan perbankan yang memiliki jaringan sampai ke sana,” kata Soekowardojo usai penandatangan perjanjian kerja sama BI Jangkau di Kantor Perwakilan BI Jateng, Kamis (20/2).
Lebih lanjut Soekowardojo menjelaskan, sesuai dengan UU tentang Mata Uang disebutkan jika penukaran uang Rupiah dilakukan Bank Indonesia yang beroperasi di Indonesia atau pihak lain sesuai arahan Bank Indonesia.
“Kalau untuk seluruh Jawa Tengah, kita sediakan uang kartal sebanyak Rp85 triliun selama setahun. Kami tetap berkomitmen untuk melayani masyarakat dalam penyediaan uang kartal, terutama yang masuk kategori 3T. Yakni Terdepan, Terluar dan Terpencil,” pungkasnya. (Bud)