Semarang, Idola 92,6 FM – Belakangan ini mulai muncul penginapan-penginapan murah yang ada di kota besar maupun kota kecil, dan kebanyakan berada di wilayah kota wisata atau kota pelajar. Dampaknya, penjualan springbed berbagai merek dan ukuran mengalami peningkatan.
Pemilik RumahKita Jimmy Jati Utomo mengatakan kehadiran sejumlah penginapan atau guest house di beberapa kota besar maupun kecil, ternyata berpengaruh pada penjualan produk springbed. Terutama, untuk springbed segmen menengah ke bawah.
Menurutnya, banyak pemilik penginapan yang baru buka itu menyediakan springbed dengan ukuran antara 100-160 sentimeter. Harganya bervariasi, dan di bawah Rp2 jutaan.
Jimmy menjelaskan, meningkatnya tren pembangunan penginapan di Kota Semarang dan sekitarnya menjadi angin segar bagi dirinya maupun pemilik toko mebel lainnya dalam memasarkan produk springbed.
“Awal tahun untuk Januari, kita merasa bagus dibanding tahun 2019. Mungkin masih mengikuti yang bulan Desember kemarin, karena Desember relatid bagus penjualannya. Bahkan, kayaknya kalau kita melihat banyak pembangunan guest house seperti penginapan murah itu mulai banyak permunculan di daerah-daerah perumahan. Dan ini cukup menunjang. Yang untuk proyek atau borongan itu, kita lihat ada realisasi penjualan 20an persen dari seluruh penjualan,” kata Jimmy, Kamis (30/1).
Lebih lanjut Jimmy menjelaskan, pada awal tahun ini pihaknya terus menggeber penjualan springbed dengan mengadakan pameran di Atrium Mal Ciputra selama hampir sepekan. Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Kota Semarang dan sekitarnya terkait pembelian baru atau penggantian springbed lama.
“Karena harganya masih stabil, ini waktu yang cocok untuk membeli springbed. Apalagi, nilai tukar Dollar Amerika Serikat juga tidak sedang bergejolak. Biasanya, koreksi harga springbed terjadi pada Maret-April saat muncul produk baru,” pungkasnya. (Bud)