Bagaimana Memperbaiki Tata Kelola BUMN Berkaca dari Kasus Pencopotan I Gusti Ngurah Askhara sebagai Dirut Garuda?

I Gusti Ngurah Askhara
I Gusti Ngurah Askhara, Dirut Garuda.

Semarang, Idola 92.6 FM – Terungkapnya penyelundupan motor Harley-Davidson bekas dan sepeda lipat Brompton yang diangkut pesawat Garuda merupakan skandal memalukan. Peristiwa itu juga menunjukkan betapa rendahnya integritas pada pejabat yang terlibat dalam skandal tersebut.

Mengacu pada laporan Komite Audit yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menginstruksikan pencarian motor besar. Sepeda motor itu dibeli April 2019 dengan pembayaran melalui transfer oleh Manajer Keuangan Garuda Indonesia di Amsterdam. Motor itu kemudian dipreteli, dimasukkan ke dalam kargo penumpang dan diangkut pesawat Garuda yang baru saja dibeli oleh maskapai penerbangan nasional itu. Peristiwa tersebut pasti melibatkan banyak pihak. Sebuah skandal yang dilakukan terencana dan sistematis dengan menyalahgunakan kekuasaan seorang direktur utama.

Kita mendukung langkah tegas Dirjen Bea dan Cukai, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Langkah awal pemberhentian merupakan langkah yang tepat. Namun, proses itu tak boleh hanya pada pemberhentian. Perlu penyelidikan menyeluruh untuk membersihkan siapa pun yang terlibat dalam skandal tersebut sesuai dengan tingkat kesalahannya. Di sisi lain, yang tak kalah penting, publik berharap, kasus ini menjadi bagian langkah awal meningkatkan integritas dan tata kelola BUMN. Mampukah Menteri BUMN Erick Thohir memanfaatkan momentum ini untuk perbaikan BUMN? Mendiskusikan ini, radio Idola Semarang mewawancara Pengamat BUMN FEB Universitas Indonesia, Toto Pranoto. (Heri CS)

Berikut wawancaranya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaBersama Nelayan, Pertamina Kembangkan Eduwisata Mangrove di Tambakrejo
Artikel selanjutnyaBagaimana agar Inovasi Bisa Menjadi Daya Ungkit Ekonomi dan Daya Saing?