Semarang, Idola 92.6 FM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, penerimaan pajak yang loyo hingga Oktober tahun ini. Penerimaan yang loyo diakibatkan oleh kondisi perekonomian global yang tak menentu seperti perang dagang.
Perang dagang yang belum menemukan titik temu yang positif memberikan tekanan ke iklim usaha di dalam negeri. Dengan demikian para pelaku usaha pun membayarkan pajaknya tidak maksimal. Ia mengungkapkan, pada tahun ini pihaknya melihat dan betul-betul merasakannya betapa banyak dunia usaha mengalami tekanan dari pengaruh global, entah itu commodity based, manufactured based. Mereka menghadapi tekanan dan itu terefleksikan dalam penerimaan pajak hingga bulan ke sepuluh.
Menurutnya, saat dunia usaha menghadapi siklus penurunan, maka di situlah kebijakan makro perlu diberikan oleh pemerintah. Kebijakan tersebut harus bisa membantu dunia usaha agara tidak tertekan terlalu dalam. Bendahara negara ini menekankan, tekanan global saat ini memang semakin nyata dan menghantui, dimana pelemahan terus terjadi tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Oleh karenanya, membangun hubungan baik antar dunia usaha dan pemerintah menjadi hal yang penting dilakukan.
Lantas, upaya apa yang mesti dilakukan untuk mengatasinya agar ke depan pendapatan pajak sesuai target? Berbagai stimulus dan upaya yang dilakukan pemerintah adakah yang masih belum optimal? Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang mewawancara Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo. (Heri CS)
Berikut wawancaranya:
Listen to 2019-11-26 Topik Idola – Yustinus Prastowo byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2019-11-26 Topik Idola – Yustinus Prastowo byRadio Idola Semarang on hearthis.at