Semarang, Idola 92.6 FM – Musim kemarau yang panjang tahun ini, membawa berkah bagi para petani garam Jawa Tengah. Ditambah lagi, Jateng memiliki garis pantai yang cukup panjang dan cocok bagi usaha pertanian garam.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng Fendiawan Tiskiantoro mengatakan data yang dimiliki pihaknya menyebutkan, jika produksi garam rakyat terus meningkat setiap tahunnya. Untuk tahun ini, produksi garam petani Jateng mencapai 1,043 juta ton.
Menurutnya, jumlah produksi garam petani Jateng tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 751.463 ton.
Fendi menjelaskan, meningkatnya jumlah produksi garam rakyat pada tahun ini karena beberapa faktor. Salah satu yang paling utama adalah musim kemarau yang cukup panjang, sehingga membuat produksi garam rakyat melimpah.
“Garam di Jawa Tengah yang diproduksi para petambak, sebenarnya sudah memenuhi kriteria industri. Rata-rata sudah 97 persen. Ada grade 1-3. Kalau grade satu itu, kandungan NaCl-nya 97 persen. Sedangkan grade dua, antara 90-94 persen dan grade tiga itu di bawah 90 persen. Langkah-langkah dari Dinas Kelautan, tentunya kita bicara pada sektor teknis. Kami melakukan bimbingan teknis, kepada para petambak garam. Kami juga menghadirkan teknologi, agar garam yang diproduksi bisa diterima pasar,” kata Fendi, kemarin.
Lebih lanjut Fendi menjelaskan, beberapa daerah di Jateng yang menjadi sentra produksi garam rakyat di antaranya adalah Kabupaten Rembang, Brebes, Cilacap, Pati, Jepara dan Purworejo. Jumlah petani garam di Jateng, sebanyak 14.836 petani.
“Petani garam terbanyak ada di Pati, 8.178 petani. Kemudian disusul Rembang, sebanyak 4.009 petani dan juga 1.354 petani garam di Demak,” jelasnya.
Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, lanjut Fendi, akan terus memfasilitasi dan membantu petani garam bisa terus berproduksi serta meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. (Bud)