Semarang, Idola 92.6 FM – Ambruknya gedung aula di SMK Negeri 1 Miri di Kabupaten Sragen, dan menimpa sejumlah siswa langsung mendapat perhatian dari Pemprov Jawa Tengah. Pemprov menanggung semua biaya pengobatan, terhadap para siswa yang menjadi korban.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya memastikan, bahwa semua biaya pengobatan terhadap para korban ambruknya aula SMKN 1 Miri menjadi tanggung jawab pemerintah. Oleh karena itu, orang tua siswa yang anaknya menjadi korban dari bencana alam itu tidak perlu khawatir.
Ganjar menjelaskan, pemprov akan terus memantau perkembangan dari penanganan kasus ambruknya aula SMKN 1 Miri itu. Termasuk, menanggung biaya pengobatan terhadap 22 siswa yang terluka akibat tertimpa genteng maupun kayu bangunan.
Menurutnya, para siswa yang terluka juga telah mendapat perawatan medis.
“Dengan beberapa pasien dan beberapa rumah sakit. Bahkan, ada rumah sakit yang penuh tidak mendapatkan tempat tadi malam langsung diusahakan. Biar dapat kamar. Beberapa langsung beroperasi, yang lain nunggu hari ini. Kita nanggung biayanya. Tapi ini namanya bencana,” kata Ganjar saat di Jakarta, Kamis (21/11).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, terkait ambruknya aula SMKN 1 Miri Sragen merupakan musibah dari bencana alam. Meskipun bangunan aula itu baru selesai dibangun pada 2015, namun bangunannya kurang bagus.
“Kita tidak bisa menyalahkan siapapun, ini kan bencana. Kecuali, kalau tidak ada apa-apa dan ambruk. Itu yang perlu dikejar,” jelasnya.
Diwartakan, aula SMKN 1 Miri Sragen ambruk saat terjadi hujan deras disertai angin kencang pada Rabu (20/11) siang. Akibatnya, 22 siswa dilarikan ke rumah sakit karena menjadi korban dari kejadian itu. (Bud)