Semarang, Idola 92.6 FM – Jawa Tengah memiliki potensi pertanian yang cukup bagus, dan sudah dikenal pasar di luar negeri. Sejumlah produk atau komoditas pertanian asal Jateng, banyak diminati pasar dunia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Jateng memiliki komoditas pertanian yang layak ekspor, dan sudah mendapat pengakuan pasar dari luar negeri. Pernyataan itu dikatakannya ketika melepas ekspor komoditas pertanian asal Jateng di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (19/11).
Syahrul menjelaskan, ekspor komoditas pertanian harus terus digenjot dan diperdagangkan di pasar internasional. Sehingga, pihaknya meminta kepada semua daerah di Indonesia bisa menggalakkan tiga kali ekspor komoditas pertanian ke pasar mancanegara.
“Semua pihak yang terkait dengan upaya-upaya menghadirkan negara yang makin kuat itu, adalah berbicara terhadap ekspor yang mungkin kita lakukan ke semua negara di dunia. Komoditas kita harus menjadi komoditas yang bisa kita perdagangkan secara internasional. Bahwa tujuan ekspor kita hampir ke seluruh dunia bisa dilakukan,” kata Syahrul.
Gubernur Ganjar Pranowo menambahkan, memang komoditas pertanian asal Jateng banyak diminati pasar internasional. Pihaknya juga telah memberi fasilitas bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, untuk membantu para eksportir mengirimkan barangnya ke luar negeri.
Ganjar akan menugaskan dinas terkait, untuk membantu petani di Jateng bisa secara berkelanjutan mengekspor komoditas pertanian ke luar negeri.
“Tugas saya adalah menyosialisasikan kepada seluruh kabupaten/kota, bahwa di tempatmu ada potensi yang bagus. Anda tahu, kalau tokek itu bisa diekspor? Anda tahu, kalau ular bisa diekspor? Bunga melati itu ekspornya juga lumayan tinggi. Maka, kita coba dorong ini dan beberapa potensi yang marketnya bagus berapa kapasitas yang kita butuhkan,” ujar Ganjar.
Diketahui, komoditas Jateng yang diekspor ke luar negeri dan dilepas simbalik Mentan Syahrul Yasin Limpo sebanyak 283 ton. Terdiri dari komoditas Porang, Edamame, sarang walet, kopi, minyak kapok dan biji pinang. Tujuannya ke Belanda, Tiongkok, Jepang dan Amerika Serikat serta Iran. Total ekspor pertanian mencapai Rp35 miliar. (Bud)