Semarang, Idola 92.6 FM – Suasana kampung Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara, pagi (19/5) ini, sepi dan mencekam. Kampung sepi karena ditinggal warganya menuju ke ujung jalan Ronggowarsito. Mereka berniat untuk menghadang petugas dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang akan melakukan penertiban lahan miliknya. Ratusan warga ini menolak untuk dieksekusi karena merasa bahwa lahan yang selama ini ditempatinya adalah miliknya.
Berdasarkan pantauan Tim Reporter Radio Idola di lokasi, Kamis (19/5) pagi, ratusan warga sudah mulai membentuk barisan, memblokade Jalan Ronggowarsito. Tujuannya agar tiga alat berat yang sudah didatangkan oleh PT KAI tidak bisa masuk ke lokasi untuk mengeksekusi lahannya. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, ribuan personel dari kepolisian dan TNI menjaga aksi ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT KAI Daop 4 Semarang, akan mengeksekusi 101 lahan yang diklaim milik PT KAI, yang selama ini ditempati oleh warga. Sebelumnya, PT KAI juga menggelar pertemuan sebanyak 3 kali, namun hanya pertemuan ketiga yang didatangi oleh 6 warga, yang mempunya sertifika hak milik.
Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi IV Semarang Gatut S. menyatakan penertiban lahan untuk lahan yang tidak bersertifikat hak milik (SHM). Berdasarkan data KAI, ada 130 bidang lahan di Kebonharjo yang terdampak pembangunan rel pelabuhan, 17 bidang di antaranya sudah ber-SHM dan 12 bidang lahan merupakan fasilitas umum.
“Lahan yang tidak ber-SHM ada 101 bidang. Itu yang akan kami tertibkan besok (red: hari ini 19/5). Untuk 17 lahan yang ber-SHM dan fasilitas umum tidak ikut ditertibkan. Jadi, tidak semuanya,” tandas Gatut seperti dilansir dari Antara Jateng.com.
Berikut photo-photo suasana eksekusi kampung Kebonharjo:
(Laporan: Yessi/Widdy/Diaz)
