Semarang, Idola 92.6 FM – Pemprov Jawa Tengah meminta kepada Kementerian Perdagangan, untuk menerapkan pembatasan impor tembakau. Tujuannya, untuk melindungi petani tembakau dan memberikan jaminan harga saat panen raya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan impor tembakau, membuat petani di dalam negeri menelan pil pahit. Sebab, hasil pertanian mereka tidak bisa terserap industri rokok di dalam negeri.
Ganjar menjelaskan, aturan pembatasan impor tembakau sebenarnya sudah ditandatangani Kementerian Pertanian dan disetujui presiden. Hanya saja, saat ini aturan pelaksannya belum dibuat.
Menurutnya, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menunda penerapan peraturan pelaksana pembatasan impor tembakau tersebut. Sehingga, Kementerian Perdagangan harus segera mengambil sikap.
“Mereka berharap dari kebutuhan tembakau nasional pada musim-musim panen dibeli lebih dulu, sehingga kemarin memohon adanya pembatasan impor tembakau. Kalau hasilnya baik itu luar biasa, dan sejarah pertembakauan akan bangkit kembali serta kemakmuran akan muncul. Sekarang, tunggu peraturan pelaksanaan dari menteri perdagangan untuk itu,” kata Ganjar, belum lama ini.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, apabila pembatasan impor tembakau dilakukan, maka kebutuhan nasional bisa terpenuhi dari hasil panen petani di dalam negeri. Hasil akhirnya, petani tembakau akan memeroleh keuntungan yang memuaskan. (Bud)