Semarang, Idola 92.6 FM – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah menggandeng perguruan tinggi negeri maupun swasta, untuk ikut menghidupkan desa wisata di provinsi ini.
Kepala Dinporapar Jateng Sinoeng Rachmadi mengatakan pelibatan perguruan tinggi negeri ataupun swasta di provinsi ini, melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik. Sehingga, program KKN yang ada di setiap universitas di Jateng bisa memasukkan kegiatan memunculkan ide kreatif di dalam merancang desa wisata.
Sinoeng menjelaskan, mewujudkan menjadi desa wisata akan diimplementasikan masyarakat sekitar dengan dukungan dari pemerintah daerah setempat.
“Pelibatan kolaborasi dengan perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Jawa Tengah, untuk mendorong KKN-KKN tematik. Saya sudah ketemu dengan pimpinan universitas, dan mereka setuju bahwa KKN tematik yang ada di perguruan tinggi itu akan diarahkan untuk memberikan embrio desa wisata. Embrio artinya apa, saya tidak akan menargetkan bahwa KKN itu harus menjadikan sebuah desa lokasi KKN menjadi desa wisata. Tidak. Tapi, embrio atau cikal bakal. Sehingga nanti oleh masyarakat desa, pemerintah kabupaten dan provinsi menjadi batu loncatan untuk pengembangannya menjadi tumbuh desa wisata,” kata Sinoeng, baru-baru ini.
Sinoeng lebih lanjut menjelaskan, tidak hanya kalangan perguruan tinggi negeri dan swasta saja yang dimintai kontribusinya dalam mewujudkan pembangunan desa wisata. Namun, perusahaan-perusahaan di provinsi ini juga diminta turut ambil bagian melalui program corporate social responsibility (CSR).
“CSR dari korporasi atau pengusaha bisa kami arahkan, untuk membantu mengembangkan dan menumbuhkan desa wisata baru di Jawa Tengah. Kami akan tawarkan kepada pengusaha, ini ada desa wisata yang bisa dibina dan dikelola sesuai CSR-nya. Sehingga, akan memunculkan simbiosis mutualisme,” pungkasnya. (Bud)