Semarang, Idola 92.6 FM – Persoalan buang air besar (BAB) sembarangan di masyarakat masih banyak, kebanyakan mengaku tidak mempunyai jamban di rumahnya. Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Taj Yasin saat menghadiri pemberian bantuan sebesar Rp60 juta untuk program jambanisasi di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang belum lama ini.
Camat Sarang Mutaqin mengatakan bantuan program jambanisasi itu merupakan sumbangan dari Jamkrida Jateng, untuk membantu masyarakat yang selama ini masih BAB sembarangan.
Menurutnya, kebiasaan BAB sembarangan dari warganya ini merupakan perilaku hidup tidak bersih dan tidak sehat serta bisa menimbulkan penyakit menular.
Mutaqin menjelaskan, penyakit menular yang disebabkan perilaku tidak sehat karena BAB sembarangan adalah diare, disentri, tipes dan penyakit lainnya berbasis lingkungan.
“Secara etika, kebiasaan buang air besar sembarangan ini sangat tidak baik. Sehingga, semakin maju masyarakat akan semakin sadar pentingnya memiliki jamban di rumahnya masing-masing. Meski bukan hal mudah, tapi program stop BAB sembarangan tempat akan terlaksana dengan baik dengan program jambanisasi,” kata Mutaqin dikutip dari jatengprov.go id.
Mutaqin lebih lanjut menjelaskan, pihaknya akan mendampingi desa-desa yang warganya masih ada yang belum mempunyai jamban.
Wagub Taj Yasin menyatakan, bantuan jamban yang diberikan Jamkrida Jateng kepada warga di Kecamatan Sarang bisa menghentikan kebiasaan warga BAB sembarangan.
“Untuk menerapkan program stop BAB sembarangan, rumah warga Desa Karangmangu di Kecamatan Sarang kini menghadap ke laut. Dengan posisi rumah yang tidak lagi membelakangi laut, kesadaran mereka untuk menjaga kebersihan laut bisa meningkat. Mereka juga tidak lagi BAB sembarangan atau di laut lagi,” ucap Yasin.
Mantan anggota DPRD Jateng itu berharap, pembangunan jamban dilakukan untuk mencerminkan budaya Jateng yang guyub, rukun dan saling bahu-membahu.
“Saya berterima kasih kepada karang taruna dan seluruh stakeholders. Alhamdulillah, pembangunan jamban di Kecamatan Sarang di Desa Karangmangu dilakukan secara gotong-royong,” ujar Taj Yasin.
Gus Yasin berharap, kesadaran masyarakat untuk tidak BAB sembarangan terus meningkat. Sehingga, warga Desa Karangmangu bisa membantu edukasi tersebut ke warga desa lainnya. Selain itu, masyarakat Kecamatan Sarang yang belum memiliki jamban bisa meniru “arisan jamban” seperti yang sudah diimplementasikan salah satu desa di Kabupaten Wonosobo. (Bud)