Semarang, Idola 92.6 FM – Jawa Tengah akan menjadi provinsi pertama yang menerbitkan obligasi daerah, dan saat ini sedang dilakukan penyusunan peraturan daerahnya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan proyek infrastruktur yang disiapkan itu, mulai dari pembangunan rumah sakit hingga pusat olahraga di Jateng. Karena, pemprov cukup serius di dalam melakukan pendataan sampai dengan total pembiayaannya.
Menurutnya, total obligasi daerah yang akan diterbitkan itu mencapai Rp2 triliun. Obligasi daerah diharapkan sudah bisa diterbutkan pada akhir tahun ini.
“Termasuk pilihan proyeknya, regulasinya dan kemungkinan-kemungkinan pemilaian-penilaian terhadap sektor atau subsektor yang ada. Memang diharapkan Jawa Tengah yang akan pecah telur, pertama akan mengeluarkan ini. Mudah-mudahan bisa menginspirasi, tentu dengan penilaian-penilaian dan kemampuan yang kita miliki,” kata Ganjar belum lama ini.
Dewan Komisioner OJK Bidang Pasar Modal Hoesen menambahkan, obligasi daerah yang nantinya bakal diterbitkan Jateng akan mempunyai masa angsuran antara 10-15 tahun.
OJK, jelas Hoesen, siap memberikan pendampingan kepada Pemprov Jateng untuk menjadi provinsi pertama yang menerbitkan obligasi daerah. Karena, penerbitan obligasi menjadi solusi bagi daerah yang dananya terbatas.
“Pertama kan harus menyiapkan organisasi di pemerintah daerahnya sendiri, karena nanti harus mematuhi kewajiban-kewajiban sebagai penerbit obligasi daerah. Kan harus membayar bunga dan pokoknya, serta ngurus investor-investornya yang memegang obligasi daerah. Persiapan awalnya, menyiapkan obyek-obyek apa yang bisa dibiayai obligasi daerah. Harus ada pendampingan dan konsultan, serta dilakukan pendampingan dari Kementerian Keuangan dan OJK,” ujar Hoesen.
Lebih lanjut Hoesen menjelaskan, untuk menerbitkan obligasi daerah diperlukan tim bersama dari Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, pemprov dan OJK. (Bud)