Semarang, Idola 92.6 FM – Persoalan banjir rob yang melanda kawasan pesisir utara Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang, seperti yang terjadi di Kaligawe dan Genuk awal bulan Mei ini menjadi permasalahan yang tidak bisa dihindari.
Situasi Rob atau pasangnya air laut pada puncaknya bulan Mei ini terjadi pada siang hari yang otomatis berdampak langsung pada aktivitas masyarakat seperti lalu-lintas. Kondisi ini perlu penanganan secara cepat dari pihak-pihak terkait mengingat menurut prakiraan, Rob yang tinggi akan kembali melanda kawasan pesisir pada tanggal 24-30 Mei pada pukul 10.00 WIB – 17.00 WIB.
“Kota Semarang bulan ini diprediksi mengalami dua kali pasang. Yakni, pada bulan Mei, dimana puncak rob terjadi tanggal 9-16 pada pukul 10.00-17.00 WIB. Lalu pada tanggal 24-30 Mei diwaktu yang sama pula,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Semarang, Retno Widyaningsih di Semarang, baru-baru ini.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, sementara waktu untuk menahan luapan rob dari sungai di sekitar Kaligawe dan Genuk akan dibangun tanggul darurat. Yakni berupa kantong-kantong plastik berisi pasir yang akan diletakkan di sepanjang pinggir sungai.
Antisipasi cepat ini nantinya akan dilakukan pada hari Jumat (20/5) dengan melibatkan banyak pihak dari pemkot, namun walikota juga menginginkan keterlibatkan masyarakat.
“Momentum Hari Kebangkitan Nasional akan kami manfaatkan, untuk menggerakkan masyarakat menangani persoalan rob. Bapak gubernur nanti yang akan memimpin kegiatan itu,” ungkapnya di Semarang, Senin (16/5).
Secara teknis, papar dia, penanganan rob baru bisa tuntas dikerjakan pada 2018 mendatang. Untuk saat ini baru dilakukan sebatas mengupayakan dengan antisipasi yang bisa dilakukan terlebih dahulu. (Budi Aries/Diaz Abidin/Heri CS)
