Semarang, Idola 92.6 FM – Mengantisipasi masuknya wabah monkeypox di Jawa Tengah, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang bekerja sama RS Columbia untuk merujuk penumpang jika ada yang terdeteksi dengan suhu tubuh tinggi. Sehingga, bisa segera mendapat perawatan.
General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan, terkait dengan wabah cacar monyet itu.
Pihaknya, jelas Hardi, juga telah meminta pemasangan alat pemindai panas tubuh atau Thermal Scanner di setiap pintu masuk bandara. Tujuannya, setiap penumpang yang turun dari pesawat dan melewati pemindai panas tubuh bisa diketahui suhu tubuhnya.
Menurutnya, sampai dengan saat ini belum ada laporan mengenai penumpang pesawat yang diketahui terjangkit virus cacar monyet itu.
“Kita sudah koordinasi dengan Imigrasi dan KKP, kita laksanakan sesuai prosedur. Dan itu kewenangan dari KKP. Kemarin saya sudah memberikan informasi kepada pihak KKP, untuk memasang Thermal Scanner. Jadi, untuk memeriksa panas tubuh si sakit ini. Sehingga, begitu ada kita siapkan ambulan. Kita juga sudah siapkan tim medis yang ada mengevakuasi, dan kita telah bekerja sama dengan rumah sakit terdekat,” kata Hardi, Rabu (22/5) petang.
Lebih lanjut Hardi menjelaskan, pada masa momentum arus mudik Lebaran nanti pihaknya akan lebih ketat melakukan pengawasan terhadap penumpang yang datang. Terutama, bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Singapura yang datang dan pulang kampung ke Tanah Air.
“Kalau penerbangan dari Singapura itu ada dua kali penerbangan, dengan jumlah penumpang 500 orang,” tandasnya. (Bud)