Dinas Kesehatan Jateng Belum Terima Laporan Ada Warga Yang Terjangkit Monkeypox

Semarang, Idola 92.6 FM – Sekarang ada wabah atau virus baru yang ditakuti masyarakat, yaitu monkeypox atau cacar monyet. Virus itu berasal dari Singapura dan Afrika.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan adanya warga Jateng yang terjangkit virus cacar monyet tersebut. Namun demikian, pihaknya tetap akan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait virus itu.

Menurutnya, edukasi yang dilakukan dengan melakukan kunjungan ke daerah-daerah. Yakni, menindaklanjuti jika ada laporan dari masyarakat tentang warganya apabila mengalami gejala panas hingga lima hari.

Yulianto menjelaskan, pada momentum Lebaran nanti juga akan diwaspadai terutama para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang kampung. Yakni, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan di pusat layanan kesehatan setempat.

Meski demikian, lanjut Yulianto, kedatangan TKI dari Singapura pasti sudah mendapat pengawasan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang maupun Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo. Yakni, yang dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan.

“Sampai saat ini di Jawa Tengah belum ada laporan tentang monkeypox. Mudah-mudahan tidak ada yang masuk di Jawa Tengah. Makanya, di pintu-pintu masuk itu pengamanannya cukup ketat sekarang. Pintu masuknya di bandara dan pelabuhan diperketat, dan di sana ada penguasanya namanya Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP. Itu langsung vertikal di bawah Kementerian Kesehatan. Mereka akan melakukan surveilance terus,” kata Yulianto, Rabu (22/5).

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati jika ada hubungan dengan Singapura dan Afrika. Sebab, kedua negara itu saat ini diduga sebagai lokasi penyebaran virus cacar monyet.

“Masa inkubasi cacar monyet ini cukup lama, rentang waktu lima hari sampai tiga pekan. Jadi, kalau yang habis bepergian dari Singapura kita sarankan untuk memeriksakan kesehatan ke rumah sakit atau pusat kesehatan terdekat,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News