Semarang, Idola 92.6 FM – Hari Malaria Sedunia yang diperingati setiap 13 Mei, pada tahun ini dipusatkan di Bali. Menteri Kesehatan Nila Moeloek hadir bersama Mendagri Tjahjo Kumolo dan sejumlah gubernur serta bupati di Pulau Jawa-Bali.
Dikutip dari situs resmi Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Bali dipilih sebagai pusat pelaksanaan Hari Malaria Sedunia karena dianggap telah mencapai eliminasi Malaria dan terus menjalankan upaya pemeliharaan dari eliminasi Malaria.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan di Jateng masih ada beberapa titik, yang harus mendapat perhatian ekstra penanganan Malaria. Kabupaten Banjarnegara, Purworejo, Purbalingga dan Banyumas merupakan daerah yang masih banyak ditemukan penderita Malaria.
Oleh karena itu, jelas Ganjar, untuk penanganan Malaria perlu didorong bersama bisa berperilaku hidup tertib dan bersih menuju eliminasi Malaria.
Menurutnya, pemprov mencanangkan eliminasi Malaria di Jateng bisa terwujud pada 2022 mendatang.
“Ayo, kita jaga lingkungan bersama dari penyebaran Malaria. Ini adalah salah satu langkah konkrit bersama, untuk menuntaskan kasus Malaria yang angkanya masih tinggi di beberapa daerah di Jawa Tengah,” kata Ganjar lewat akun media sosialnya, kemarin.
Dalam peringatan Hari Malaria Sedunia di Bali itu, jelas Ganjar, juga dilakukan penandatanganan komitmen eliminasi Malaria tingkat regional Jawa-Bali.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menyatakan, pihaknya juga akan berupaya melakukan eliminasi Malaria di wilayahnya. Saat ini, di Banjarnegara masih ada dua kasus Malaria yang harus dituntaskan.
“Untuk mengatasinya, kami sudah menyiapkan strategi eliminasi Malaria di Banjarnegara. Salah satunya menyiapkan pergub eliminasi Malaria,” ujar Budhi. (Bud)