Pemprov Jateng Akan Beri Santunan ke Penyelenggara Pemilu Yang Meninggal Dunia Saat Bertugas

Gubernur Ganjar Pranowo datang melayat di rumah anggota KPPS yang meninggal dunia, Kamis (25/4).

Semarang, Idola 92.6 FM – Pesta demokrasi rakyat Pemilu 2019 sudah berakhir, dan sekarang tinggal menunggu pemenangnya. Namun, dari gelaran akbar serentak se-Indonesia itu menyisakan cerita duka di perjalanannya. Penyelenggara pemilu mulai dari KPPS, pengawas TPS bahkan aparat keamanan meninggal dunia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dari laporan yang masuk, jumlah petugas KPPS atau pengawas TPS yang meninggal dunia tercatat ada 32 orang dan 249 orang dirawat di rumah sakit.

Terhadap para petugas yang meninggal dunia itu, jelas Ganjar, dirinya secara pribadi dan pemerintah provinsi mengucapkan belasungkawa. Sehingga, pemprov akan memberikan santunan kepada keluarga petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia dan sedang mendapat perawatan di rumah sakit.

“Insya Allah Jumat besok akan kita beri santunan tidak hanya yang meninggal saja, tapi juga termasuk yang sakit. Kemarin saya sudah dikasih tahu nama-namanya, dan di mana alamat mereka. Ini bentuk solidaritas, kita datangi keluarganya. Ternyata, pemilu hari ini ada catatan-catatan tentang kesehatan, tentang tekanan bekerja. Sehingga, kita perlu mereview agar ke depan jauh lebih baik. Tidak serentak kali ya, atau penyelenggaraannya bisa ditata ulang,” kata Ganjar, Kamis (25/4).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pihaknya belum menyebutkan berapa besaran santunan yang akan diberikan. Namun demikian, dengan santunan yang akan diberikan itu setidaknya bisa membantu keluarga para penyelenggara pemilu itu.

Menurut Ganjar, pada pelaksanaan pemilu serentak ini memang menguras banyak energi. Tidak hanya para peserta kampanye yang harus berkampanye selama enam bulan lamanya, tapi juga petugas penyelenggara pemilu di hari H menguras tenaga dan energi saat penghitungan di tingkat TPS.

“Mungkin, pelaksanaan pemilu serentajnya mesti dievaluasi. Karena, pelaksanaannya membutuhkan waktu dan tenaga cukup besar,” tandasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News