Semarang, Idola 92.6 FM – Majunya dunia kedokteran sekarang ini belum tentu berjalan beriringan dengan pola pikir masyarakat, yang memercayakan kesembuhan sebuah penyakit kepada dokter. Bahkan, masih banyak yang lebih percaya terhadap jampi-jampi dan ramuan dari dukun.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan untuk urusan kesehatan, dokter belum menjadi jujugan masyarakat ketika berobat. Hal itu dikatakannya ketika membuka acara 67th Continuing Orthopaedic Education (COE) yang digelar Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (Paboi) di Solo, Rabu (24/4) kemarin.
Menurutnya, hal yang paling sering ditemui adalah ketika mengalami patah tulang. Bukannya dibawa ke dojter spesialis tulang, tetapi percaya dengan metode sangkal putung.
Ganjar menjelaskan, kondisi tersebut masih terjadi di tengah masyarakat. Tidak hanya masyarakat perdesaan saja, tapi juga masyarakat perkotaan.
“Banyak faktor yang menjadi penyebab permasalahan itu. Selain karena faktor sejarah, kepercayaan masyarakat terhadap dukun juga bisa dikarenakan faktor ekonomi,” kata Ganjar.
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, melalui Paboi diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat. Termasuk, berinovasi dan berkarya demi membantu kemajuan bangsa,” jelasnya.
Ketua Paboi Zainin Noor Helmy menambahkan, keberadaan dokter spesialis orthopeadi di Indonesia saat ini berjumlah 1.150 dokter. Jumlah itu dianggap masih kurang untuk melayani 250 juta jiwa penduduk Indonesia, dan idealnya harus ada 3.500 dokter spesialis.
“Harapannya, dokter-dokter umum bisa menjadi spesialis untuk menutup kekurangannya itu,” ucap Zairin. (Bud)