Semarang, Idola 92.6 FM – Para pengembang perumahan kelas menengah atas atau mewah di Kota Semarang, mulai melirik calon investor yang berada di pinggiran pusat kota. Misalnya pedagang besar atau pemilik tambak yang tinggal di wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak sebagai calon konsumen.
Sales Marketing Manager Dafamland Sri Widodo mengatakan banyak para calon investor yang tinggal di pinggiran Kota Semarang, dan merupakan calon konsumen potensial. Sebab, kebanyakan masyarakat di pinggiran kota yang berlatar belakang pedagang besar atau pemilik tambak mulai bermain investasi di sektor properti.
Menurutnya, banyak pedagang besar atau pemilik tambak di wilayah Sayung itu yang membeli rumah-rumah mewah di Kota Semarang namun tidak ingin terbelit aturan. Salah satunya, aturan tentang melampirkan laporan keuangan dalam tiga bulan terakhir misalnya.
Widodo menjelaskan, dengan promosi uang muka 30 persen dan tanpa banyak persyaratan dokumen menjadi jurus jitu memasarkan produk propertinya. Terutama, produk yang ditawarkan adalah Euthenia dengan harga Rp1,9 miliar.
“Yang tersisa saat ini adalah 16 unit rumah dan dua ruko tipe Euthenia. Sehingga, kami banyak menggelar acara dengan melibatkan masyarakat. Diharapkan, dengan banyak acara bisa menjual seluruh sisa stok yang ada. Kita juga bekerjasama dengan beberapa agent property, dan kadang juga kita membuat Investor gathering kerja sama dengan perbankan,” kata Widodo, Selasa (26/3).
Lebih lanjut Widodo menjelaskan, saat ini untuk produk Euthenia dari 158 unit yang tersedia sudah laku terjual 80 persen.
“Mudah-mudahan, sisa unit ini bisa terjual semua hingga April nanti. Kami terus dorong penjualannya lewat ajang pameran perumahan, dan mendatangi calon konsumen yang belum jadi closing,” ucapnya.
Asistant Relationship and Customer Loan Manager Bank Mandiri Pemuda Semarang Aprilia Rahmayani menambahkan, pihaknya sebagai perbankan juga berupaya memberikan kemudahan bagi calon konsumen. Terutama, dari sektor pembiayaan perumahan yang ditawarkan.
“Di Dafamland itu ada rumah dan ruko, paling banyak penjualannya adalah rumah. Terutama, rumah tipe-tipe besar dengan plafonnya di angka Rp800 jutaan sampai Rp1,5 miliar. Di Maret ini, Dafamland paling banyak kontribusi di pembiayaan properti di Bank Mandiri,” ujar Aprilia.
Aprilia menjelaskan, saat ini sektor pembiayaan properti yang digenjot Bank Mandiri adalah KPR Milenial dengan bunga tetap selama lima tahun sebesar 7,99 persen. Sedangkan KPR untuk kalangan karyawan atau pekerja, bunga sebesar 10,99 persen selama 10 tahun. (Bud)