Semarang, Idola 92.6 FM – Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Mas Semarang Ganis Erutjahjo mengatakan cuaca ekstrim belakangan ini, merupakan dampak dari adanya Siklon Tropis Riley yang melintas dari wilayah Sumatera hingga Nusa Tenggara Timur. Akibatnya, memberi pengaruh cuaca terhadap daerah yang dilintasi. Yakni peningkatan curah hujan dan tinggi gelombang laut.
Akibat dari Siklon Tropis Riley itu, jelas Ganis, dalam beberapa hari ke depan curah hujan mengalami peningkatan antara sedang hingga lebat. Yakni sekira 50 milimeter sampai 100 milimeter per hari.
Tidak hanya meningkatkan intensitas curah hujan, lanjut Ganis, dampak Siklon Tropis Riley juga menyebabkan tinggi gelombang laut di perairan Jawa Tengah hingga tiga meter. Sedangkan yang paling tinggi, terjadi di wilayah perairan selatan Jawa Timur hingga Pulau Sumba dan Selat Bali.
Menurutnya, dampak lainnya juga akan memengaruhi aktivitas pelayaran di sekitar perairan Jateng. Sebab, kecepatan angin di perairan akan melebihi batas normal. Yakni mencapai 25 knot.
Oleh karenanya, lanjut Ganis, sampai empat hari ke depan kemungkinan masih terjadi gelombang tinggi di sepanjang pantai utara Jawa Tengah ke wilayah selatan perairan Kalimantan.
“Untuk kapal-kapal kecil disarankan tidak melaut dulu. Imbauan kami dari BMKG tidak melaut dulu, supaya yang beraktivitas di laut selamat. Kami juga sarankan selalu memerhatikan informasi yang disampaikan BMKG, utamanya dengan adanya gelombang tinggi dan angin kencang di laut. Sehingga, kemungkinan kecelakaan di laut bisa dihindari,” kata Ganis, Jumat (25/1).
Lebih lanjut Ganis menjelaskan, pihaknya akan terus memantau dan memberikan informasi terkait cuaca kepada masyarakat nelayan. Sehingga, bisa mengetahui kapan melaut dengan aman. (Bud)