Semarang, Idola 92.6 FM – Setelah surat keterangan tidak mampu (SKTM) dipastikan tidak digunakan di penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019, muncul ancaman baru berupa adanya kartu keluarga (KK) asli tapi palsu. KK aspal itu untuk menyiasati, agar calon siswa bisa masuk ke sekolah favorit.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan banyaknya KK aspal sudah mulai terlihat, dengan fenomena warga berpindah alamat ke zona dekat dengan sekolah yang diincar. Tujuannya, tidak lain karena mengejar sekolah-sekolah favorit.
Menurutnya, stigma sekolah favorit masih melekat di masyarakat dan selalu menjadi incaran setiap tahun ajaran baru.
“Ini adalah akal-akalan yang berikutnya yang akan dilakukan wali murid, karena akan mengejar sekolah favorit. Ini yang akan kita cegah. Maka kita akan buat regulasi, ketika itu rekayasa yang tidak masuk akal. Menurut saya, kita kasih peringatan dari awal bahwa nanti akan tidak lolos ketika diverifikasi. Jadi, jangan setelah SKTM pindah ke KK. Ojo akal-akalan,” kata Ganjar, Kamis (17/1).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, sebenarnya pemprov sudah berupaya untuk menghapuskan stigma sekolah favorit lewat penyebaran calon siswa pintar dan tidak berkumpul di satu sekolah saja. Yakni melalui sistem zonasi yang membatasi desa/kelurahan.
“Aturannya, 90 persen siswa harus berasal dari wilayah terdekat dengan sekolah. Sisanya, lima persen lewat jalur prestasi dan lima persen dari jalur pindah,” pungkasnya. (Bud)