Tahun Politik Diakui Ada Pengaruh Dengan Menurunnya Penjualan Rumah di Setiap Pameran

Pengunjung sedang mendapat penjelasan dari sales properti di Property Expo 2019.

Semarang, Idola 92.6 FM – Penjualan properti di Kota Semarang dan sekitarnya terpengaruh dengan tahun politik, yang sedang berlangsung di dalam negeri ini. Pada tahun kemarin, dalam setiap pameran yang digelar Real Estat Indonesia lewat Property Expo-nya tidak mampu memenuhi target.

Wakil Ketua REI bidang Promosi, Humas dan Publikasi Jawa Tengah dan juga Ketua Property Expo Dibya Hidayat mengatakan pada 2018 kemarin, memang angka penjualan perumahan tidak seperti yang diharapkan. Padahal, target yang ditetapkan setiap pameran sebanyak 70 unit bisa terjual.

Menurutnya, iklim politik yang memanas dan tidak stabil turut memberi pengaruh masyarakat menunda pembelian rumah idaman.

Dibya menjelaskan, kondisi pada 2018 yang menyebabkan penjualan perumahan melemah diharapkan tidak berlangsung lama. Sehingga, di 2019 pihaknya optimistis ada perbedaan menyangkut potensi penjualan properti di setiap pameran.

“Diakui atau tidak, ya. Ada pengaruhnya. Kami harapkan, sektor ekonomi mikro yang benar-benar bisa solid bisa bergerak. Ekonomi mikro ini sering kali dianggap jalannya lambat, ini yang memengaruhi secara total. Kita harus mengusahakan supaya apa yang disajikan di pameran ini, lebih terserap ke masyarakat. Jadi, mungkin segmentasinya nanti akan lebih disesuaikan,” kata Dibya, Rabu (9/1).

Lebih lanjut Dibya menjelaskan, untuk tahun ini pihaknya berupaya mendongkrak penjualan rumah di setiap pameran dengan strategi baru. Salah satunya, dengan menggandeng lebih banyak lagi pihak perbankan. Sehingga, antara pengembang perumahan dengan perbankan bisa saling bersinergi.

“Kan 90 persen skema pembelian rumah di setiap pameran pada khususnya dan di Semarang itu masih melalui KPR,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News