Semarang, Idola 92.6 FM – DPD Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Jawa Tengah mengklaim penjualan air minum dalam kemasan sempat turun hingga 30 persen akibat persaingan bisnis dengan air minum isi ulang yang marak sejak tahun 2004 lalu.
Keberadaan bisnis air minum isi ulang yang sempat booming pada tahun 2004 lalu sempat membuat cemas para pengusaha air minum dalam kemasan.
Ketua DPD Aspadin Jawa Tengah, Andaru Eko Oetomo mengatakan munculnya bisnis air minum isi ulang membuat penjualan anggota Aspadin menurun hingga 30 persen.
Bahkan, menurutnya ada pengusaha air minum dalam kemasan lokal sempat gulung tikar imbas pendapatan yang anjlok.
Namun, lanjut dia, seiring perkembangan zaman dan pemahaman masyarakat tentang fungsi air minum kemasan, bisnis air minum dalam kemasan kini mulai bangkit. Masyarakat pun kembali mengonsumsi air minum dalam kemasan, sedangkan air minum isi ulang dialihkan untuk kebutuhan memasak.
“Saat ini sudah normal kembali. Jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi. Karena, konsumen semakin pandai memilih air minum yang baik untuk dikonsumsi,” ungkapnya.
Dia pun menambahkan, para pengusaha air minum dalam kemasan terus berbenah dalam hal penjualan. Targetnya pun, dia berharap, dapat mengembangkan pasar penjualan hingga keluar negeri. (Budi Aris/Diaz Abidin/Heri CS)