Semarang, Idola 92.6 FM – Permasalahan kesehatan berupa penyakit Diabetes, merupakan ibu dari segala penyakit. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga kesehatan global.
Angka kejadian prediabetes yang memicu Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya, dan jumlahnya dua kali lipat dari angka penderita diabetes. Hal itu dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Sarwoko Oetomo, usai membuka diskusi “Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Prediabetes” di Hotel Novotel Semarang, Rabu (7/11).
Menurutnya, dalam rangka memeringati Hari Kesehatan Nasional dan Hari Diabetes Sedunia, Dinas Kesehatan Kota Semarang berupaya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan atau deteksi dini terhadap penyakit diabetes.
Oleh karena itu, jelas Sarwoko, dibutuhkan peran dari pihak lain untuk ikut mengedukasi masyarakat agar selalu rutin memeriksakan kesehatannya di puskesmas.
“Minimal kita promotif preventif. Jadi, Dinkes itu kan ada puskesmas. Puskesmas kita galakkan untuk promotif preventif, preventifnya salah satunya Germas. Bisa cek kesehatan secara rutin, dan olahraga teratur. Itu yang paling ringan dan bisa kita perbuat. Kalau itu bisa terlaksana dengan baik, maka masyarakat akan terhindar dari segala penyakit,” kata Sarwoko.
lebih lanjut Sarwoko menjelaskan, upaya pencegahan terhadap penyakit itu dilakukan melalui PISPK atau Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Sehingga, mampu menginspirasi masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat.
Sementara, Head of Marketing Nutrifood Susana menambahkan, pihaknya juga ikut berkepentingan untuk mengadvokasi dan mengedukasi masyarakat, agar mau menerapkan pola hidup sehat. Yakni, melalui edukasi cermati konsumsi gula, garam dan lemak.
“Dari 2013 program yang kita jalankan bersama Kementerian Kesehatan dan Badan POM, lebih kepada penyakit tidak menular. Ini juga dalam rangka Hari Kesehatan Nasional dan Hari Diabetes Dunia, di antaranya cek gula darah gratis dan senam sehat,” ucap Susana.
Susana menjelaskan, dengan rutin dan masif menggelar edukasi pola hidup sehat kepada masyarakat, maka pembangunan kesehatan masyarakat akan terwujud.
Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Semarang dr Elang Sumambar menjelaskan, untuk mewujudkan pembangunan kesehatan masyarakat diperlukan kerja bareng antarlintas sektor. Tidak hanya Dinas Kesehatan, tapi juga kalangan swasta dan masyarakat ikut terlibat aktif.
“Keroyok bareng-bareng tapi dengan pengawasan yang bareng juga, jangan setengah-setengah. Kalau kita semua sadar, maka pola hidup sehat bisa dijalankan. IDI sudah lakukan itu semua. Jadi, kami ajak semua bisa ikut peduli,” ujar Elang.
Dirinya berharap, upaya pencegahan prediabetes bisa berjalan maksimal dan masyarakat benar-benar menerapkan pola hidup sehat. (Bud)