Semarang, Idola 92.6 FM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bencana kekeringan di musim kemarau yang terjadi di beberapa wilayah, menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Salah satunya warga di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Wilayah di Kecamatan Grabag, jelas Ganjar, bencana kekeringan melanda di delapan desa. Di antaranya di Desa Gatak dan Desa Sugihmas. Bahkan, kekeringan itu dirasakan warga setiap memasuki musim kemarau selama berpuluh tahun.
Menurutnya, susahnya sumber air yang dibutuhkan, membuat warga tergantung pada air hujan saja.
Ganjar menjelaskan, sulitnya sumber air di Kecamatan Grabag itu, pihaknya terus melakukan droping air bersih dengan dibantu instansi terkait. Droping air ditampung di penampungan sementara yang dibuat warga, dan harus diisi setiap hari.
Oleh karena itu, jelas Ganjar, agar warga tidak terlalu tergantung dengan bantuan air bersih, maka harus ada rekayasa memanfaatkan potensi lokal dari sumber mata air yang ada. Karena, informasi warga ada sumber mata air di bawah permukaan tanah, dan sulit diangkat.
“Tapi daerah ini adalah daerah yang cukup parah engga ada air berpuluh tahun, makanya harus dihentikan. Bagaimana cara menghentikannya, cari sumber airnya. Harus ada rekayasa bagaimana membuat instalasi air dan mengangkat air dari bawah. Soal anggarannya, kades saya minta untuk merencanakannya, nanti biar kabupaten sama provinsi yang membackup. Tapi, harus ada inisiatif dari masyarakat untuk menyelesaikan persoalan kesulitan air,” kata Ganjar, Kamis (11/10).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, karena kelangkaan sumber mata air tersebut, maka inisiatif dari warga dan melibatkan pemerintah daerah setempat sangat dibutuhkan. Anggaran dana untuk mengangkat sumber mata air bisa menggunakan dana desa, dan bila masih kurang bisa meminta pemkab dan pemprov jika masih kurang. (Bud)