Semarang, Idola 92.6 FM – Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang diluncurkan pada 2016 lalu, dinilai berhasil menurunkan angka kematian ibu (AKI) sebesar 14 persen. Sehingga, langkah dari pemprov di dalam menekan AKI di Jateng mendapat sambutan dan dukungan dari United States Agency for International Development (USAID) melalui program Jalin.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya mengapresiasi ada banyak pihak, yang ikut mendukung mengurangi AKI di Jateng.
Menurutnya, program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng sejak diluncurkan berhasil menurunkan AKI sebesar 14 persen per tahun dan melebihi capaian target dunia sebesar tiga persen per tahun.
Ganjar menjelaskan, dengan dukungan dari Jalin yang ingin membantu politik kesehatan di Jateng dalam upaya menekan AKI, maka program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng semakin sukses.
“Jalin ingin membantu politik kesehatan kita yang ada di Jawa Tengah. Mereka peduli sekali dengan angka kematian ibu melahirkan dan balita, dan inline dengan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Kita mau dalami lagi program ini dalam lima tahun ke depan,” kata Ganjar, Selasa (9/10).
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, per 2017 kemarin capaian AKI di Jateng adalah 88,58 persen per 100 ribu kelahiran hidup. Sedangkan capaian target dunia sebesar 90 per 100 ribu kelahiran hidup.
“Saya ingin mengurai isu Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng tidak hanya untuk kesehatan ibu dan anak saja, tapi juga kualitas janin. Ini tentu saja untuk mengatasi persoalan stunting,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan Jalin USAID Budiharja menambahkan, pihaknya sudah bekerjasama dengan enam provinsi di Indonesia.
Untuk permasalahan kesehatan ibu dan anak, jelas Budiharja, tidak hanya pemerintah saja yang diajak tetapi juga swasta dan masyarakat.
“Kami juga akan gandeng kalangan pengusaha, rumah sakit swasta dan sebagianya tentang bagaimana menekan AKI. Nantinya, program ini akan diterapkan di Jateng sampai 2020 mendatang,” ujarnya. (Bud)