Semarang, 92.6 FM – Dalam masa rehabilitasi atau tahap pemulihan di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) usai diguncang rentetan gempa bumi, Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengirimkan tim tenaga kesehatan untuk membantu pemulihan kesehatan masyarakat.
Kepala Dinkes Jateng dr Yulianto Prabowo, M.Kes mengatakan usai dirinya meninjau lokasi bencana bersama tim kesehatan, beberapa persoalan kesehatan langsung dipetakan dan menjadi prioritas sasaran pekerjaan.
Menurutnya, prioritas sasaran pekerjaan tim kesehatan di masa tahap rehabilitasi adalah penanganan persoalan kesehatan lingkungan.
Yulianto menjelaskan, karena banyak rumah warga yang rusak dan tidak banyak fasilitas jamban di lokasi pengungsian, memunculkan masalah buang air besar (BAB) sembarangan. Baik di sekitar kebun atau di sungai-sungai.
Akibat dari aktivitas BAB sembarangan di lokasi bencana, jelas Yulianto, maka penyakit diare dan muntaber banyak diidap para pengungsi Lombok. Sehingga, pihaknya menerjunkan tim yang terdiri dari tenaga kesehatan lingkungan dan promosi kesehatan.
“Jadi, kita membantu tenga kesehatan selama dua pekan. Nanti, akan diganti tim yang lain setelah dua pekan di Lombok. Satu tim itu ada 10 orang tenaga kesehatan, terdiri dari dokter gigi, apoteker, perawat, bidan, analis, ahli kesehatan lingkungan dan promosi kesehatan,” kata Yulianto, Rabu (5/9).
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, selama dua pekan tim kesehatan akan membantu para relawan dan juga petugas lainnya di lokasi untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi para pengungsi. Karena rusaknya lingkungan, membuat persoalan kesehatan muncul dengan cepat. Salah satunya adalah penyakit malaria.
“Karena lingkungan yang rusak, problem kesehatan lain ikut muncul. Salah satunya adalah penyakit malaria. Namun demikian, di sana obat-obatan tersedia dan bahan makanan masih mencukupi, hanya tenaga kesehatan yang kurang,” pungkasnya. (Bud)