Pertamina Sebut Kesulitan Paksa Pelaku Usaha Menengah Tak Pakai Elpiji 3 Kg

Semarang, Idola 92.6 FM – Unit Region Manager Communication and CSR Pertamina MOR IV Andar Titi Lestari mengatakan pihaknya akan bersama dengan pemerintah daerah setempat, berupaya mengawal pendistribusian elpiji tiga kilogram. Sehingga, pendistribusiannya bisa tepat sasaran.

“Kami memang tidak memiliki wewenang dalam menertibkan penyalahgunaan produk subsidi. Namun, upaya yang dilakukan merupakan bentuk dukungan atas program pemerintah,” kata Andar, kemarin.

Menurutnya, sesuai dengan aturan yang berlaku, maka elpiji tiga kilogram hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin dan usaha mikro dengan omzet maksimal Rp1 juta per hari.

“Kalau ada usaha skala besar pakai elpiji tiga kilogram, tentu saja itu menyalahi aturan,” ujarnya.

Sementara, Tim Monitoring Elpiji dari Polrestabes Semarang Iptu Priantino menambahkan, dari hasil pemantauan bersama Pertamina memang diketahui banyak pelaku usaha masih menggunakan tabung elpiji bersubsidi. Padahal, aturannya elpiji tiga kilogram hanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.

Menurutnya, dari hasil monitoring yang dilakukan di empat rumah makan dan dua industri bersama Pertamina menunjukkan, jika para pelaku usaha memilih tetap menggunakan elpiji tiga kilogram dengan alasan lebih murah.

“Dari industri dan restoran yang dikunjungi, semuanya masih menggunakan elpiji tiga kilogram. Alasannya, karena selisih harga yang tinggi antara elpiji bersubsidi dan nonsubsidi. Kalau dengan elpiji tiga kilogram, mereka bisa hemt biaya operasional. Para pelaku usaha itu ada yang mengaku sepekan menggunakan 135 tabung elpiji tiga kilogram,” kata Priantino.

Oleh karena itu, jelas Priantino, diperlukan upaya yang lebih masif untuk mengarahkan pelaku usaha menengah beralih ke tabung gas elpiji nonsubsidi. (Bud)

Ikuti Kami di Google News