Semarang, Idola 92.6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah terus berupaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada tahun ini. Salah satunya, dengan menjalin kemitraan dengan USAID-Jalin.
Kepala Dinkes Jateng dr Yulianto Prabowo M.Kes mengatakan, program menurunkan angka kematian ibu dan bayi, merupakan fokus pemerintah di bidang kesehatan. Menurutnya, ada beberapa faktor yang bisa menyelamatkan ibu dan bayi. “Salah satunya adalah faktor pelayanan kesehatan,” kata Yulianto saat membuka pertemuan dengan USAID-Jalin di Wisma Perdamaian, kemarin.
Dia menjelaskan, dengan program kemitraan bersama USAID-Jalin itu, diharapkan bisa memercepat upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Jateng pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
“Jalin ini bukan singkatan tapi Jalin merupakan kolaborasi dan gotong royong dengan beberapa elemen. Jalin, salah satu yang kita butuhkan adalah kemitraan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yulianto menjelaskan, di Jateng ada beberapa perkembangan terkait angka kematian ibu dan bayi dari 2017 hingga semester pertama 2018. Sampai dengan saat ini, angka kematian ibu mencapai 227 kasus.
Sementara itu, Direktur Partnership USAID-Jalin, Sri Kusuma Hartani menambahkan, program kemitraan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi ini akan mengedepankan pendekatan kolaboratif.
“Kami akan merangkul semua pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, media dan stakeholder. Kami akan fokus untuk menurunkan kematian ibu dan anak,” ujar Sri Kusuma.
Diketahui, pada 2016 lalu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mencanangkan program “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng”. (bud/her)