Boyolali, Idola 92.6 FM – Direktur Human Capital Management PLN Muhammad Ali mengatakan pihaknya kembali memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa, sebagai bentuk kepedulian di dunia pendidikan. Bantuan beasiswa pendidikan diberikan kepada SMA Pradita Dirgantara Boyolali, Rabu (11/7) kemarin.
Dalam rilis yang diterima Radio Idola, Muhamad Ali menjelaskan, bantuan beasiswa yang diberikan itu sebesar Rp2,760 miliar untuk sekolah boarding school tersebut.
Menurutnya, bantuan beasiswa itu merupakan wujud kepedulian PLN di bidang pendidikan. Bantuannya berupa sarana dan prasarana sekolah, dengan 150 siswa sebagai angkatan pertamanya. Karena, sekolah itu untuk memersiapkan siswa menjadi perwira TNI/Polri di bidang penerbangan dan sekolah pilot.
“PLN akan terus berkontribusi di bidang pendidikan, demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan generasi muda yang unggul dan berkarakter kebangsaan. Untuk itu, PLN memberikan bantuan pendidikan di bidang sarana dan prasarana untuk SMA Pradita Dirgantara. Kami mengucapkan selamat dan sukses atas peresmian sekolah ini, semoga SMA ini bisa mencetak pemuda-pemudi Indonesia berakhlak mulia, cakap, kreatif, berkarakter dan mandiri,” kata Muhamad Ali.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan, SMA Pradita Dirgantara didirikan karena terinspirasi dari sebuah lagu anak. Selain itu, nama Pradita artinya pandai atau cerdas dan Dirgantara adalah angkasa.
Dengan berdirinya SMA Pradita Dirgantara, bisa terlahir Habibie-Habibie baru di Indonesia yang akan menjawab tantangan teknologi kedirgantaraan.
“Ada sebuah lagu yang dipopulerkan adik kita Joshua Suherman, yang liriknya Cita-citaku..Ingin jadi profesor..Bikin pesawat terbang..Seperti pak Habibie. Dari lirik lagu tersebut, ada satu pemikiran bagaimana kita bisa mendidik dan mencetak seorang yang cerdas menjadi benteng Pancasila. Nantinya, bisa menjaga kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI yang berkarakter dirgantara,” ujar panglima.
Sementara itu, turut hadir dalam peresmian SMA Pradita Dirgantara adalah Presiden ketiga B.J Habibie. Dalam sambutannya, ia pesan bahwa iman dan takwa serta ilmu pengetahuan harus berjalan beriringan. (Bud)