Merunut 20 tahun Reformasi, Hal-hal Apa Saja yang Masih Belum Sesuai dengan Tujuan Reformasi dan Mesti Bagaimana Ke Depan?

Semarang, Idola 92.6 FM – Setelah dua dekade reformasi 1998, sejumlah perbaikan telah terjadi. Namun kita harus mengakui, meski telah ganti berkali-kali presiden, tingkat kemajuan kita masih terlampau lamban. Pekerjaan rumah masih menumpuk.

Dua dekade perjalanan era reformasi, publik menilai tujuan reformasi belum tercapai secara memuaskan. Selain sejumlah capaian seperti dalam aspek kebebasan berekspresi, beberapa persoalan yang 20 tahun lalu mendasari gerakan reformasi 1998 masih ada sampai kini.

Kebebasan berekspresi dan berpendapat menjadi bagian dari cita-cita reformasi yang paling diapresiasi publik. Berdasarkan Jajak Pendapat Kompas (21/5/2018), kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah aspek yang paling berhasil dicapai oleh gerakan reformasi 1998. Namun, kebebasan itu juga dinilai menimbulkan persoalan baru. Kebebasan berpendapat baik di masyarakat maupun elit, sering kali dinilai kebablasan sehingga kontraproduktif dengan tujuan reformasi.

Lantas, merunut 20 tahun Reformasi, hal-hal apa saja yang masih menjadi batu sandungan atau faktor penghambat tujuan Reformasi? Mesti bagaimana ke depan untuk memperbaiki kondisi itu agar mampu mewujudkan cita-cita reformasi? Apa pula tantangan terbesar mewujudkannya?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Ikhsan Yosarie (Peneliti Setara Indonesia) dan Adian Yunus Yusak Napitupulu (salah satu tokoh reformasi 1998, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan). [Heri CS]

Berikut diskusinya:

Ikuti Kami di Google News