20 tahun Reformasi, Bagaimana Memetakan Solusi Persoalan Struktural Ekonomi Indonesia?

Semarang, Idola 92.6 FM – Pembangunan ekonomi selama 20 tahun terakhir membuahkan hasil positif. Namun, persoalan struktural masih menumpuk sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia tak melaju sesuai potensinya. Evaluasi 20 tahun pembangunan ekonomi pascareformasi 1998 menunjukkan masih banyak persoalan struktural di RI yang mesti segera diselesaikan.

Merujuk pada harian Kompas (15/5/2018), beberapa persoalan struktural bangsa yang masih belum teratasi antara lain: ketimpangan ekonomi, ketimpangan penguasaan lahan dan kesenjangan akses kredit. Kemudian, kualitas manusia yang rendah, sektor keuangan yang dangkal, daya saing nasional yang lemah, ekspor yang masih didominasi industri ekstraktif dan komoditas serta banyaknya aturan yang kontraproduktif dan kerap bertolak belakang satu sama lain.

Lantas, melihat berbagai persoalan ekonomi selama dua dekade reformasi, bagaimana memetakan jalan menuju solusi struktural ekonomi Indonesia? Apa sesungguhnya pangkal persoalan utama problem ekonomi kita? Pembangunan infrastruktur sudahkah mampu memengarungi pengurangan biaya logistik? Ke depan, sesungguhnya apa tantangan terbesar dalam pembangunan ekonomi yang efektif?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Mohammad Faisal, Ph.D (direktur eksekutif Center of Reform On Econimics (CORE) Indonesia) dan A Tony Prasetiantono (Kepala Pusat Studi Ekonomi & Kebijakan Publik UGM Yogyakarta). [Heri CS]

Berikut diskusinya:

Ikuti Kami di Google News