Semarang, Idola 92.6 FM – Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan meskipun angka kemiskinan sudah mengalami penurunan sebanyak 253.230 orang pada Maret 2017, namun masih menempatkan Jateng sebagai urutan kedua setelah Jawa Barat sebagai povinsi yang memiliki penduduk miskin.
Menurutnya, dari 35 kabupaten/kota di Jateng sebanyak 15 daerah di antaranya masuk kategori zona merah yang menyumbang jumlah penduduk miskin di Jateng.
Sri Puryono menjelaskan, pihaknya terus berupaya memaksimalkan program-program kerja untuk menurunkan dan menanggulangi angka kemiskinan di Jateng. Misalnya dengan mengurai akar kemiskinan struktural yang bisa dibenahi, mulai dengan peningkatan akses pendidikan, kesehatan dan perluasan lapangan kerja.
Lulusan Lemhanas ini menyebutkan, pemprov akan berkomitmen mengatasi persoalan kemiskinan secara bertahap. Karena masalah kemiskinan tidak hanya soal ekonomi saja, melainkan juga sosial dan budaya.
“PR terbesar kita di Jawa Tengah adalah kemiskinan, pengangguran, kemudian energi, pangan dan juga tata kelola pemerintah. Kemiskinan ini datanya sudah disinkronkan dengan milik Ditjen Dukcapil, tinggal langkah-langkah kita saja untuk dimaksimalkan,” kata sekda di Semarang.
Lebih lanjut sekda menjelaskan, beberapa program pengentasan kemiskinan yang akan terus dikerjakan pemprov adalah pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), ternak unggas, instalasi pemasangan listrik, sekolah gratis, bantuan permodalan usaha dan pemberian pelatihan serta keterampilan kerja. (Bud)