Semarang, Idola 92.6 FM – Lanskap perekonomian global sedang bergeser dan berubah. Industri 4.0 atau revolusi industry keempat yang berkembang pesat, volatilitas pasar keuangan yang meningkat dan pengetatan perdagangan berpotensi mendisrupsi berbagai sektor ekonomi nasional. Untuk mengatasinya, model pertumbuhan baru ekonomi diperlukan agar ekonomi tetap tumbuh resilien dan berlanjutan. Hal itu mengemuka dalam seminar “High Level Conference Annual Meeting 2018: New Growth Models in a Changing Global Landscape” di Jakarta baru-baru ini.
Dalam acara yang digelar Dana Moneter Internasional (IMF) itu, Direktur Pelaksana IMF-Christine Lagarde menyampaikan, ekonomi global tengah mengalami pergeseran. Vortalitas di pasar keuangan semakin meningkat dan perdagangan semakin mengetat. Kemajuan teknologi digital, robotika, dan kecerdasan buatan berkembang pesat. Kalau hal itu tak diantisipasi hal itu akan mendisrupsi berbagai sektor perekonomian dan menjadi penghambat pertumbuhan. Menyongsong itu semua, pembangunan manusia ke depan seolah menjadi lebih penting ketimbang hanya membangun infrastruktur.
Lantas, mindset manusia Indonesia seperti apa yang mesti disiapkan agar mampu menjawab tuntutan perubahan di era industry 4.0 atau revolusi industri keempat? Pendidikan seperti apa yang perlu disesuaikan agar mampu menyiapkan generasi muda yang mampu bersaing dan beradaptasi di era itu?
Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Guru Besar FEB Universitas Indonesia Prof Rhenald Kasali. [Heri CS]
Berikut diskusinya: