Semarang, Idola 92.6 FM – Tahapan demokrasi kita saat ini, masih pada tahap demokrasi prosedural, belum demokrasi substansial. Hal itu ditandai masih banyaknya politisi yang memanfaatkan partai politik untuk mendulang kepentingan pribadi semata. Bukan pada pengabdian untuk rakyat. Sehingga kemudian, para calon legislatif ataupun kandidat kepala daerah menghalalkan segala cara untuk meraihnya. Mulai dari pemberian uang hingga mahar.
Partai politik memiliki peran penting dalam memilih, menyiapkan, dan menjamin ketersediaan calon pemimpin masa depan bangsa. Untuk mewujudkan hal itu, sistem kaderisasi menjadi faktor penting dalam menyiapkan bibit unggul kandidat pemimpin melalui parpol. Namun sayangnya, hal itu, masih belum sepenuhnya dipraktikkan partai politik kita.
Di sisi lain, masih banyak penyimpangan dan ketidak-idealan bangsa yang terjadi. Hal itu sesungguhnya bukan karena tidak adanya kalangan menengah yang mau memperbaiki kondisi yang ada. Namun, karena masih banyaknya kalangan menengah yang sebenarnya memahami persoalan namun tidak peduli pada kondisi yang ada.
Lantas, di tengah berbagai tantangan dan dinamika proses demokrasi kita, bagaimana mencari formula ideal menjaring calon legislatif maupun kandidat kepala daerah? Idealnya disosialisasikan kepada rakyat seperti apa? Bagaimana pula membenahi dan meningkatkan kualitas kaderisasi parpol kita?
Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola 92.6 FM berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Prof Siti Zuhro (Peneliti Politik dari LIPI) dan Raja Juli Anthoni (Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI)). (Heri CS)
Berikut Perbincangannya:
