Bagaimana Memanfaatkan Indeks Optimisme di Tengah Ekonomi Dunia yang Semakin Pesimistik?

Semarang, Idola 92.6 – Survei yang digelar Gallup International di 55 negara menempatkan Indonesia di urutan teratas dalam Indeks Optimisme. Kebanyakan meyakini tahun 2018 akan lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Siapa nyana di dunia yang secara umum semakin pesimistik, Indonesia justru berada di urutan teratas dalam daftar negara paling optimistis menurut survey akhir tahun Gallup International.

Sementara, dalam Indeks Optimisme Ekonomi, Indonesia menempati ranking ketiga dari 55 negara dengan 63% responden meyakini tahun ini perekonomian nasional akan melonjak dan menciptakan kemakmuran.

Menurut ekonom Tony Prasetiantono, di harian Kompas (9/1), memasuki tahun 2018, kita mempunyai beberapa modal untuk menghela pertumbuhan ekonomi. Pertama, stabilitas rupiah yang didukung penguatan cadangan devisa yang kini melampaui 130 miliar dolar AS. Ini sebuah pencapaian yang signifikan tatkala sebagian besar Negara mengalami penurunan cadangan devisa, Indonesia justru memecahkan rekor tertinggi cadangan devisa.

Tercatat, cadangan devisa terendah kita dalam 5 tahun terakhir adalah 93 miliar dolar AS. Kedua, investasi pada triwulan 3-2017 tumbuh 13,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ketiga, pemerintah tetap fokus pada pembangunan infrastruktur dengan dana Rp2.204 triliun dengan alokasi anggaran Rp409 triliun dari APBN 2018.

Lalu, bagaimana memanfaatkan Indeks optimisme di tengah ekonomi dunia yang semakin pesimistik? Mampukah kita memanfaatkan momentum ini untuk menata dan mendorong pertumbuhan ekonomi? Tantangan apa saja yang perlu mendapatkan perhatian lebih, agar pertumbuhan ekonomi dapat benar – benar dirasakan secara merata?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Radio Idola 92.6 FM berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Lana Soelistianingsih (Pengamat Ekonomi/ Kepala Ekonom dan Riset PT Samuel Aset Manajemen) dan Antonius W Sumarli (Pengamat Ekonomi/ Pengusaha). [Heri CS]

Berikut Perbincangannya:

Ikuti Kami di Google News