Semarang, Idola 92.6 FM – Keberadaan bidang hubungan masyarakat (humas) pada sebuah lembaga saat ini masih diasumsikan sekadar formalitas belaka. Padahal, sesungguhnya humas merupakan garda depan untuk menjaga kinerja dan citra lembaga.
Demikian benang merah dalam acara bedah buku dengan tema “Krisis Management dan Public Relations: Mengatasi Krisis Memulihkan Citra” yang digelar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, di kantor BPK Perwakilan Jawa Tengah, Jumat (24/11). Diskusi menghadirkan narasumber Dosen Ilmu Komunikasi STIKOM Interstudi Jakarta, Ludwig Suparmo.
Menurut Ludwig,pimpinan tidak member kesempatan yang lebih banyak pada humas untuk menonjolkan dirinya. “Padahal, humas merupakan garda depan dalam sebuah lembaga sehingga tidak hanya bersifat sebagai pelayanan saja,” kata Ludwig yang juga Lead Trainer pada Value Consult, Training&People Development Jakarta.
Di hadapan puluhan praktisi kehumasan di Jawa Tengah tersebut, Ludwig mengemukakan, beberapa Negara maju sudah menerapkan humas sebagai “pagar betis” terdepan di dalam sebuah lembaga. Humas berfungsi sebagai perwakilan dari lembaga tersebut untuk memberikan informasi kepada media dan masyarakat secara langsung. “TNI dan Polisi kita sudah mulai mengarah ke sana,” ujarnya.
Dia mencontohkan, saat ini bidang humas di perusahaan swasta hanya sebatas sebagai pihak yang difungsikan untuk mempersiapkan sebuah pertemuan. Ironisnya, hal tersebut masih banyak dilakukan oleh beberapa hotel besar di Jawa Tengah.
Kehumasan bertugas memegang komunikasi, mediasi dengan media dan masyarakat. Sehingga, apabila salah satu dari mereka membutuhkan informasi maupun mediasi tidak sampai ke meja pimpinannya. (her)