Semarang, 92.6 FM-Gerbang tol Gayamsari dan Muktiharjo per 30 September 2017 ini, sudah tidak lagi menerima pembayaran tunai dari pengguna jalan tol.
Mesin pembaca kartu atau reader, juga sudah dipasang di masing-masing gerbang tol. Untuk di Gerbang tol Gayamsari disiapkan empat mesin di gardu tol, dan delapan mesin ada di Gerbang tol Muktiharjo.
Gardu tol yang semula merupakan gardu reguler, sudah dilengkapi reader namun tetap ada petugas jaga.
General Manager PT Jasa Marga Cabang Semarang AJ Dwi Winarsa mengatakan pihaknya secara keseluruhan sudah siap dengan program cashless money atau pembayaran nontunai, di ruas jalan tol dalam Kota Semarang. Hal itu sesuai dengan instruksi dari Bank Indonesia dan pemerintah dalam Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), yang mewajibkan pembayaran jalan tol tidak lagi tunai per 31 Oktober 2017.
Menurut Dwi Winarsa, sampai dengan saat ini pembayaran nontunai di ruas jalan tol dalam Kota Semarang baru mencapai 38 persen. Harapannya, dengan pemberlakuan pembayaran nontunai bisa lebih meningkat lagi.
“Kami sudah siap memberlakukan sistem pembayaran nontunai. Untuk tahap pertama, memang dipilih Gerbang tol Gayamsari dan Muktiharjo karena selama ini penggunaan transaksi nontunainya masih rendah dibanding yang di Manyaran dan Tembalang. Kita siapkan 10 ribu dan 13 ribu kartu tol di gardu,” kata Dwi Winarsa, Kamis (28/9).
Dwi Winarsa menjelaskan, setelah pemberlakuan pembayaran nontunai di Gerbang tol Gayamsari dan Muktiharjo berjalan lancar maka akan dilanjutkan di Gerbang tol Manyaran dan Tembalang. Yakni pada 31 Oktober 2017.
Sampai dengan saat ini, di ruas jalan tol dalam Kota Semarang arus lalu lintas kendaraan yang melintas sebanyak 151 ribu unit kendaraan per hari. (Bud)