Semarang, 92.6 FM-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selama musim kemarau ini, terus memantau debit air di 16 waduk utama di Pulau Jawa. Hal itu dilakukan, untuk memastikan stok air mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Pernyataan itu dikatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, usai memberi kuliah umum di kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Kamis (14/9) siang.
Menurut Basuki, selama musim kemarau ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dengan perubahan cuaca. Karena memang diakui, pada tahun ini musim kemaraunya berbeda dengan 2015 atau 2016. Yakni pada 2015 cenderung kering karena efek El Nino, sedangkan di 2016 cenderung basah.
Basuki menjelaskan, dari 16 waduk utama yang ada di Pulau Jawa ini enam di antaranya dalam kondisi di bawah normal. Namun, kondisi di bawah normal itu bukan berarti mengalami kekeringan dengan penurunan debit air yang cukup besar.
“Kita memonitor bendungan-bendungan yang ada. Dari 16 bendungan utama yang kita monitor, 10 masih normal dan enam di bawah normal. Di bawah normal bukan berarti kering,” kata Basuki.
Lebih lanjut Basuki menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di daerah kekeringan pihaknya menambah jumlah sumur bor. Di antaranya ada di Kabupaten Pati Jawa Tengah dan Sukabumi Jawa Barat. Selain itu, pihaknya juga tetap melakukan droping air bersih ke daerah-daerah yang membutuhkan. (Bud)