Ratusan Massa Peduli Muslim Rohingya Gelar Aksi di Bundaran Eks Videotron

Massa membentangkan spanduk keprihatinan terhadap warga Rohingya di bundaran eks videotron, Jumat (8/9).

Semarang, 92.6 FM-Sebanyak 34 organisasi masyarakat (ormas) Islam Se Kota Semarang, menggelar aksi keprihatinan rakyat Rohingya di bundaran eks videotron Jalan Pahlawan, Jumat (8/9). Massa mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan militer Myanmar, terhadap muslim Rohingya.

Massa yang mayoritas adalah wanita itu, meneriakkan yel-yel yang intinya mengutuk kebiadaan militer Myanmar dan menyerukan kedamaian bagi rakyat Rohingya.

Koordinator aksi Muhammad Hafidz mengatakan aksi yang dilakukan ini, murni solidaritas terhadap kekerasan yang terjadi di Myanmar. Dalam aksi ini menunjukkan, jika rakyat Rohingya tidak sendirian dan ada yang akan membantu. Salah satunya adalah warga Indonesia.

Selain itu, lanjut Hafidz, kegiatan tersebut untuk menggalang dana dari peserta aksi dan masyarakat Semarang yang tergerak hatinya, guna membantu rakyat Rohingya. Rencananya, dana yang terkumpul akan diserahkan ke titik-titik pengungsi Rohingya atau bahkan langsung ke Rakhine untuk diterima warga Rohingya.

Massa membentangkan spanduk keprihatinan terhadap warga Rohingya di bundaran eks videotron, Jumat (8/9).

“Kami cukup mengapreasi yang dilakukan pemerintah Indonesia, langkah dari Bapak Jokowi yang cukup jelas dan tegas terhadap pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan terhadap rakyat Rohingya. Tapi kami juga menunggu aksi nyata dari pemerintah untuk menampung rakyat Rohingya yang mencari perlindungan dengan menyediakan suatu kawasan di Indonesia,” kata Hafidz.

Sementara itu, selama menggelar aksi keprihatinan terhadap rakyat Rohingya di Jalan Pahlawan, massa aksi mendapat penjagaan dari aparat kepolisian Polrestabes Semarang. Sedangkan pengguna jalan yang menggunakan kendaraan dari arah Simpang Lima terpaksa berjalan melambat, karena massa memenuhi hampir seluruh badan jalan di depan patung Diponegoro dan bundaran eks videotron. (Bud)

Ikuti Kami di Google News