Semarang, 92.6 FM-Pameran properti expo 5 yang diadakan di Atrium Mal Ciputra 20-31 Juli 2017 kemarin, memberikan angin segar bagi para pengembang perumahan di Jawa Tengah pada umumnya. Sebab, pada pameran itu tercatat penjualan properti, baik rumah tapak atau apartemen mencapai 53 unit.
Ketua Semarang Property Expo 5 Dibya K Hidayat mengatakan, membaiknya penjualan perumahan memang tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi makro di Tanah Air. Banyak sektor usaha yang mulai bergeliat, tidak hanya properti saja.
Namun demikian, memang diakui masih ada penghalang pertumbuhan di sektor properti. Yakni ekonomi mikro yang ada di tengah masyarakat. Sebab, meski perekonomian makro Indonesia menunjukkan tren positif dan membaik tetapi ada perusahaan di dalam negeri justru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Sehingga, kondisi mikro ekonomi masih menjadi catatan bagi pengembang dalam menjual produknya.
“Kalau kita lihat hasil yang didapat sekarang ini cukup memuaskan. Pencapaiannya cukup baik dan kita harapkan sebagai titik bangkitnya properti di Semarang,” kata Dibya.
Lebih lanjut Dibya menjelaskan, kondisi mulai bangkitnya properti di Semarang hampir sama ketika kebijakan Tax Amnesty tahap pertama berjalan. Banyak orang yang menginvestasikan hartanya ke sektor properti, baik hunian rumah tapak ataupun apartemen.
Dirinya berharap, kondisi ini bisa terus bangkit hingga akhir tahun. (Bud)