Semarang, 92.6 FM-Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi mengatakan, kalangan perbankan di wilayah ini harus bisa menurunkan suku bunga kreditnya. Sehingga, para pengusaha di Jawa Tengah bisa mengembangkan usahanya lebih maksimal.
Menurut Frans, kalangan perbankan memberikan suku bunga kredit cukup tinggi. Bahkan, suku bunga kreditnya jauh lebih tinggi bila dibandingkan suku bunga simpanan. Saat ini, suku bunga deposito berada di kisaran lima persen per tahun, sedangkan suku bunga kredit sebesar 12-13 persen per tahun.
“Kami sebenarnya senang karena bank saat ini sudah cukup longgar, dan tidak seperti tahun lalu dalam pemberian kredit. Tapi maaf saja, bunganya cukup tinggi dan mencekik dunia usaha. Ibaratnya pengusaha kerja untuk bank saja,” kata Frans.
Lebih lanjut Frans menjelaskan, dengan kondisi yang demikian itu dikhawatirkan justru akan berdampak negatif bagi daya saing industri dalam negeri.
Oleh karena itu, ia mengusulkan kepada pemerintah, agar ada perbankan yang khusus memberikan kredit kepada pengusaha dengan suku bunga ringan hingga sembilan persen. Dengan adanya perbankan yang khusus menangani pelaku usaha di dalam negeri mendatang kredit bunga ringan, maka bisa meningkatkan daya saing usaha memerluas lapangan kerja. Apalagi, pada 2018 mendatang pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas delapan persen. (Bud)