Semarang, 92.6 FM-Banyaknya proyek infrastruktur yang kini digencarkan pemerintah, mendorong penjualan alat berat hingga pertengahan tahun ini. Terutama, alat berat yang dijual United Tractors.
Brand Operation Head United Tractors Cabang Semarang Djoko Trisanto mengatakan, secara nasional penjualan alat berat dari awal tahun hingga semester pertama mampu menyamai penjualan selama 2016 kemarin. Yakni sebanyak 2.500 unit, dan terbanyak berada di wilayah Kalimantan, di proyek penambangan batu bara.
Menurutnya, 70 persen lebih penjualan alat berat terserap di sektor pertambangan batu bara. Hal itu tidak lepas, karena membaiknya sektor pertambangan batu bara pada tahun ini.
Namun demikian, untuk di wilayah Jawa Tengah belum terjadi lonjakan penjualan alat berat. Karena, dari Januari hingga Mei 2017 penjualan alat berat di United Tractors baru mencapai 60 unit.
“Tahun 2017 secara nasional pencapaian di bulan Mei itu sudah sama dengan penjualan di sepanjang 2016. Di 2016, penjualan alat berat sebanyak 2.500 unit, sedang di Mei 2017 sudah sampai angka itu. Peningkatannya dikarenakan kondisi pertambangan batu bara yang kondisinya membaik tahun ini, khususnya di Kalimantan,” kata Djoko.
Djoko menjelaskan, untuk di Jawa Tengah penjualan alat berat difokuskan pada lima merek. Yakni alat berat Komatsu, dengan target penjualan 60 unit, alat pemadat tanah sebanyak 30 unit, Scania bus sebanyak 50 unit, Scania truk sebanyak 30 unit dan Tadano Crane sebanyak 2-3 unit.
Di Jawa Tengah, total penjualan pada tahun ini berada di angka 170 unit naik 120 unit dari tahun sebelumnya. (Bud)