Semarang, Idola 92.6 FM – Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) baru-baru ini menciptakan kreasi motif batik baru yakni “Batik Plat H”. Inovasi batik unik berupa penggabungan pola khas motif dari 4 daerah berplat kendaraan H, yakni Semarang, Demak, Kendal, dan Salatiga.
Adalah Yunita Kholida Zahra, Nofitasari dan Rizki Ulfiani, mahasiswa Polines yang berinovasi menciptakan Batik Plat H. Ketua tim, Yunita Kholida Z mengatakan, ide ini berawal dari keprihatinannya terhadap kebudayaan Indonesia yang nyaris diklaim negara lain. “Penyebabnya adalah perlindungan hukum yang lemah terhadap kekayaan budaya, kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencintai dan melestarikan budaya asli Indonesia ” ujar Yunita dalam siaran persnya kepada www.radioidola.com, Kamis (22/6).
Dari hal tersebut, menurut Yunita, tim berupaya mengangkat batik menjadi bagian penting dalam dunia fashion. Yakni, menciptakan kreasi batik dalam bentuk desain produk yang lebih up to date, dengan tetap memperhatikan makna dari batik tersebut. Adapun pola desain dibuat unik dengan menggabungkan pola yang berbeda dan ditambah gradasi warna serta penggabungan pola motif yang indah.
“Batik Plat H ini dapat meningkatkan nilai jual produk, serta tetap mempertahankan fungsi sebagai kebutuhan sandang yang unik, modis, informatif secara visual, dan turut serta mempertahankan budaya asli Indonesia.”
Dia menjelaskan, salah satu kain batik karya timnya berupa gabungan motif dari Semarang yang berupa motif bunga asem, daun asem, burung blekok srondol, dan lawang sewu. Lalu, Kendal dengan motif kembang suweg, Demak bermotif semangka tegalan, dan Salatiga bermotif batu plumpungan.
“Kami berharap Batik Plat H ini dapat dimiliki secara original sebagai cindera mata yang tidak boleh terlewatkan ketika berkunjung ke daerah berplat H yaitu Semarang dan sekitarnya.
Yunita mengungkapkan, produknya dapat berupa kain batik, pakaian, aksesoris, dan desain. “Keunggulan Batik Plat H ini di antaranya adalah handmade; terbuat dari bahan berkualitas; bisa request motif, warna, desain, huruf, angka, dll yang dicantumkan dalam produk.” tandasnya. (Heri CS)
