Semarang, 92.6 FM-Selama 2016 kemarin, realisasi investasi yang masuk ke Jawa Tengah mencapai Rp38,183 triliun. Sementara, target yang ditetapkan hanya Rp27,5 triliun saja.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan, pada tahun ini ditargetkan investasi yang masuk bisa menembus Rp41,7 triliun. Karena, Jawa Tengah saat ini mulai menjadi primadona bagi investasi, baik modal asing maupun dalam negeri.
Hal itu terlihat, banyak berdiri sejumlah kawasan industri yang ada di Kota Semarang, Kabupaten Kendal dan Cilacap serta Demak. Di samping itu, dengan dibangunnya jalan tol Trans Jawa, juga diharapkan mampu mendukung dan merangsang pertumbuhan investasi di Jawa Tengah.
Prasetyo menjelaskan, sektor perdagangan, industri tekstil dan makanan merupakan sektor yang paling banyak diminati. Sementara sektor primer, misalnya kehutanan dan tanaman pangan kurang diminati investor.
“Saya targetkan investasi Jawa Tengah bisa Rp41,7 triliun, kalau tidak saya mundur jadi kepala dinas. Kenapa kok saya optimis, karena izin daerah saya masukkan di penghitungan dan proses perizinan online,” kata Prasetyo.
Terkait dengan perizinan online, lanjut Prasetyo, pihaknya akan mengembangkan sistem e-service untuk memudahkan calon investor mengurus perizinan. Rencananya, migrasi dari pengurusan izin manual ke e-service akan dilakukan pada Agustus 2017. Saat ini, pihaknya menyediakan 158 jenis perizinan dan di Juni-Juli 2017 akan ditambah mennjadi 201 jenis perizinan. (Bud)