Semarang, 92.6 FM-Pergerakan harga komoditas, khususnya volatile food kerap memberikan dampak terjadinya inflasi. Misalnya cabai dan bawang merah. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergitas antara Kantor Bank Indonesia Jawa Tengah denngan pemda setempat untuk menjaga pergerakan harga dari volatile food.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo mengatakan, untuk memantau pergerakan volatile food itu, dirinya akan berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah. Menurutnya, volatile food tidak hanya terjadi di Jawa Tengah, tetapi juga terjadi di luar Jawa Tengah.
Sehingga, jelas Ponco, hal itu perlu mendapat perhatian khusus. Mengendalikan volatile food merupakan kerja sama sejumlah pihak agar bisa terjaga laju inflasi di Jawa Tengah.
“Kewaspadaan terhadap komoditas pangan khususnya cabai dan bawang merah memang perlu diantisipasi. Komoditas ini sangat rentan terjadi kenakan harga. Oleh karena itu, kami dan juga TPiD akan melakukan koordinasi untuk mengendalikan harga,” Ponco, kemarin.
Diketahui, pada Februari 2017 kemarin terjadi inflasi sebesar 0,51 persen. Pemicu terjadinya inflasi di Jawa Tengah salah satunya adalah bawang merah sebesar 0,083 persen dan disusul cabai rawit sebesar 0,07 persen. Kedua komoditas itu menyumbang inflasi, karena pasokan yang berkurang di daerah sentra penghasil bawang merah dan cabai rawit. (Bud)