Semarang, 92.6 FM-Panjangnya rantai distribusi cabai rawit merah harus bisa dipangkas, sehingga masyarakat tidak dirugikan. Salah satu upaya memangkas panjangnya rantai distribusi cabai rawit merah, dengan campur tangan pemerintah.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Jawa Tengah telah melakukan pemantauan jalur distribusi, mulai dari petani sampai ke tangan pedagangnya. Ternyata, proses distribusi cabai rawit merah ke tangan konsumen sebanyak tujuh titik.
Ketujuh titik itu adalah produsen atau petani, pengepul, suplier utama, distributor utama, pedagang besar, pedagang grosir dan pedagang eceran. Masing-masing titik itu mengambil pendapatan, sehingga konsumen harus membayarnya dengan harga tinggi.
Kepala Bidang Pedagangan Dalam Negeri Dinperindag Jateng Muhammad Santoso mengatakan, sejumlah pihak sudah didekati, mulai dari petani dan pedagang cabai rawit merah. Hasilnya, harus ada campur tangan pemerintah untuk memangkas jalur distribusi yang panjang. Yakni, peran dari Bulog dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk bisa membeli cabai rawit merah dari petani.
“Yang punya dana itu Bulog dan PPI, ini sesuai peraturan dari menteri perdagangan kalau kedua institusi itu harus mampu menstabilkan harga pangan. Kalau keburu panen raya, harganya sudah jatuh,” ujar Santoso, Selasa (21/2).
Selain itu, jelas Santoso, salah satu yang bisa memangkas jalur distribusi panjang bisa dengan sistem resi gudang. Karena, selama ini gudang penyimpanan dengan sistem resi gudang belum dimanfaatkan para petani secara maksimal. (Bud)