Semarang, 92.6 FM-Upaya penguatan perekonomian sangat dibutuhkan para pemerintah daerah, l untuk menghadapi ketatnya persaingan di tingkat regional dan global. Hal itu tidak lepas, karena faktor eksternal masih menjadi kendala ketidakpastian yang tinggi akibat kecenderungan kebijakan proteksionis perdagangan yang akan ditetapkan Amerika Serikat.
Pernyataan itu dikatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng, di sela serah terima jabatan kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Senin (20/2) sore. Menurutnya, di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum stabil sekarang ini, Bank Indonesia harus bisa mengambil peran sebagai penasehat strategi ekonomi bagi pemerintah daerah setempat. Sehingga, untuk menghadapi berbagai tantangan di tingkat nasional maupun regional, bagi pejabat yang baru harus memerhatikan empat hal utama guna memberi masukan kepada pemerintah daerah setempat.
Salah satu tugas utamanya, jelas Sugeng, Bank Indonesia harus mampu menjalankan peran sebagai strategic ad visor yang kredibel dan bisa diandalkan pengambil kebijakan di daerah. Upaya sinergitas antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah dengan pemerintah daerah, juga harus terus dijaga dan ditingkatkan.
”Yang tidak kalah penting, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah terus memerkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi. Salah satunya, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang pada 2015 lalu berhasil mendapatkan gelar sebagai TPID Terbaik Tingkat Provinsi di Kawasan Pulau Jawa,” tegasnya.
Dengan penguatan koordinasi itu, lanjut Sugeng, maka program pengendalian inflasi komoditas volatile food bisa berhasil. Sehingga, bisa membantu pencapaian sasaran inflasi 2017 secara nasional sebesar 4±1 persen. (Bud)