Semarang, 92.6 FM-Selama November-Desember 2016 kemarin, terjadi peningkatan konsumsi penggunaan Bright Gas ukuran 5,5 kg di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Peningkatannya bisa mencapai 67 persen dari penggunaan periode sebelumnya, atau dari sembilan metrik ton menjadi 15 metrik ton. Hal itu terjadi, karena adanya program deklarasi para pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak menggunakan elpiji bersubsidi atau elpiji ukuran tiga kilogram.
Area Manager Communication and Relation Jawa Bagian Tengah (JBT) PT Pertamina Suyanto mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengedukasi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat menengah dan ke atas, agar menggunakan Bright Gas ukuran 5,5 kg. Dengan demikian, bisa menekan penggunaan elpiji tiga kilogram dan subsidi tepat sasaran kepada rumah tangga menengah ke bawah atau miskin. Sehingga, masyarakat mampu mau beralih ke penggunaan Bright Gas 5,5 kg dan bisa mencapai 80-90 persen warga Jateng-DIY yang mampu tidak menggunakan elpiji “melon”.
“Saat ini di wilayah Jateng-DIY sudah ada 15 pemkab dan pemkot mendukung deklarasi PNS tidak menggunakan elpiji bersubsidi. Kami akan terus mengkampanyekan dan sosialisasi Bright Gas 5,5 kg ke masyarakat,” jelas Suyanto, Senin) 6/2).
Suyanto menargetkan, sampai akhir tahun ini konsumsi Bright Gas 5,5 kg di wilayah Jawa Tengah dan DIY bisa mencapai 90-100 persen dan semakin banyak pemkab/pemkot mendukung program pemakaian Bright Gas 5,5 kg kepada PNS-nya.
Sementara itu, terkait dengan penggunaan elpiji ukuran tiga kilogram di November-Desember 2016 mencapai 3,225 metrik ton atau naik tiga persen dari periode sebelumnya 3,319 metrik ton. Sedangkan elpiji 12 kg juga mengalami kenaikan empat persen, dari 198 metrik ton menjadi 206 metrik ton. (Bud)