Semarang, Idola 92,6 FM-XL Axiata melalui program pemberdayaan perempuan, Sisternet, bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memulai program SheInspire Sinergi Berdaya: Bersinar Bangkit Bersama dalam membangun masa depan bersama Perempuan Warga Binaan.
Program tersebut bertujuan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan warga binaan di 10 lembaga pemasyarakatan (Lapas) perempuan, yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia lewat keterampilan kewirausahaan dan literasi digital serta pendampingan psikososial guna memercepat reintegrasi sosial setelah bebas dari lapas.
Menteri PPPA Arifah Fauzi mengatakan program SheInspire Sinergi Berdaya dilaksanakan di 10 lapas perempuan di berbagai kota, yang pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan hasil assessment KemenPPPA dan XL Axiata sesuai kebutuhan dan kesiapan fasilitas di masing-masing lapas. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Arifah menjelaskan, program tersebut terdiri dari dua jenis pelatihan utama yaitu soft skill dan hard skill.
Kelas soft skill dilaksanakan secara online, sementara kelas hard skill dilakukan secara langsung yang fokus pada pelatihan praktis.
Menurutnya, melalui kombinasi kedua pelatihan tersebut peserta diharapkan tidak hanya memiliki keterampilan teknis tetapi juga kesiapan mental dan kemampuan manajerial untuk mendukung kemandirian ekonomi di masa depan.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini, di mana reintegrasi sosial bagi perempuan warga binaan merupakan tantangan besar terutama dalam mengatasi stigma dan diskriminasi di masyarakat. Program ini menjadi jembatan harapan, membekali mereka dengan keterampilan yang tak hanya mendukung kemandirian ekonomi tetapi juga memulihkan harga diri dan kepercayaan diri untuk kembali menjadi bagian yang produktif dalam masyarakat,” kata Arifah.
Sementara Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menambahkan, program pelatihan tersebut memiliki empat tujuan terukur.
Pertama meningkatkan keterampilan kewirausahaan melalui pelatihan intensif bagi perempuan eks-narapidana, agar dapat mengembangkan usaha sendiri.
Kedua membangun kepercayaan diri melalui seminar dan sesi motivasi, agar siap beradaptasi dengan lingkungan sosial dan dunia usaha.
Ketiga memfasilitasi jaringan sosial dengan menciptakan kesempatan untuk membangun koneksi dengan mentor, komunitas wirausaha dan dunia usaha serta keempat memberikan dukungan moral dan sosial bagi para peserta untuk menghadapi tantangan setelah bebas dari lapas.
“Kami percaya bahwa setiap perempuan, termasuk mereka yang berada dalam lingkungan lapas memiliki potensi besar untuk bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik. Melalui program ini, kami berharap dapat memberikan bekal keterampilan yang nyata baik dalam kewirausahaan maupun digitalisasi, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan setelah bebas,” ujar Dian. (Bud)